Kiper baru Persib, Kevin Ray Mendoza berikan kualitas untuk memperkuat skuad Bojan Hodak di putaran kedua Liga 1 2023-2024.

Mendoza berasal dari Kuala Lumpur City FC, tim ibu kota Malaysia, dan berharap dapat membantu Persib memenangkan gelar, sesuatu yang ingin mereka capai selama delapan tahun terakhir.

Persib saat ini duduk di peringkat kedua klasemen setelah 21 pekan pertandingan.

Mendoza harus terlebih dahulu membantu Persib mencapai empat besar pentas Championship Series.

“Saat saya didatangkan ke sini, saya memberikan pengalaman dan pemahaman tentang gaya permainan Coach Bojan,” kata Mendoza.

“Dia bisa menangani bola dengan kakinya.

Dia bisa melakukan pekerjaan dengan baik di luar kotak penalti dan membantu tim membangun serangan dari belakang,” jelasnya.

Dari pernyataan tersebut, Mendoza seolah menjelaskan bahwa dirinya ahli dalam mengalirkan bola ke depan.

Sepertinya ia bisa membantu tim membangun serangan dari zona bertahan.

Mendoza seolah menjelaskan bahwa dirinya bisa bermain sebagai kiper libero, meski masih sulit menemukan kiper libero di Indonesia.

Patut dinantikan bagaimana kiprah kiper timnas Filipina ini dalam berkarier di Indonesia.

Terakhir kali Persib kedatangan kiper asing adalah pada musim 2009 saat Kosin Hatairanakul mendarat di Kota Kembang di bawah asuhan manajer Jaya Hartono.

Soal karakter Bojan Hodak, Mendoza menilai dirinya merupakan pelatih berkualitas.

Ia mengenal Hodak sejak membela Kuala Lumpur City FC pada musim 2021.

“Dia pelatih yang baik, terkadang dia bisa menjadi tangguh, tapi dia orang yang baik.

” Maksudku, dia pelatih yang bagus, kata pemain keturunan Denmark itu.

Bersama klub ini, Mendoza dan Hodak mencapai tiga final antara lain Final Piala Malaysia (Juara) 2021, Final Piala AFC 2023, dan Final Piala FA Malaysia 2023.

Baginya, kesuksesan tersebut bukan soal keberuntungan, melainkan hasil kerja keras.

Saya melakukannya dengan tim saya.

Ia berharap bisa kembali mencapai dan memenangkan final pada tahun 2024 di bawah pelatih yang sama, Bojan Hodak.

“Saya rasa ini bukan sebuah keberuntungan dan saya di sini untuk menjadi juara.

Itulah tujuannya.

Jadi banyak ekspektasinya (menjadi juara), kata Mendoza.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *