9Dnews – “Sudah Lebih dari Dua Jam, Obrolan dengan Ana dan Novi, Dua Pekerja Seks Komersial (PSK) Asal Jawa Barat, di Lokalisasi Pulau Baai, Kota Bengkulu, Belum Berakhir”
Obrolan yang dimulai sejak tengah malam masih berlanjut dengan Ana dan Novi, dua PSK asal Jawa Barat, yang berada di lokalisasi Pulau Baai, Kota Bengkulu. Seiring berjalannya waktu, abu rokok mulai menumpuk di asbak di meja pendek di depan sofa tempat mereka duduk. Sejumlah botol minuman turut menyertai mereka di sudut ruangan tersebut. Keramaian di rumah bordil ini malah semakin bertambah menjelang pagi.
Setelah mereka berbagi pengalaman spiritual, Ana dan Novi menceritakan bagaimana rutinitas mereka dalam bekerja setiap malam. Novi berkata, “Saya bisa melayani tamu hingga tiga hingga empat orang dalam satu malam. Ini membutuhkan tenaga ekstra, kadang-kadang sampai sakit pinggul.” Ana juga memiliki pengalaman serupa. Sambil terus mengisap rokok di jarinya, Ana, yang berusia 23 tahun dan berasal dari Bandung, bahkan mengaku senang ketika mendapat tamu dengan durasi yang lebih singkat. “Enak, Mas, tidak capek kita,” kata Ana merespons Novi.
Menurut mereka, pelanggan yang datang ke lokalisasi tersebut sangat bervariasi, mulai dari anak baru gede (ABG), pria paruh baya, hingga kakek berusia 60 tahun. Meskipun mereka melayani tamu, sebagian besar PSK di Pulau Baai tidak menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom, baik untuk pria maupun wanita. Alasannya, banyak tamu yang tidak nyaman menggunakan kondom.
Namun, Ana dan Novi mengklaim bahwa mereka tetap terhindar dari virus HIV/AIDS. Setiap minggu, petugas kesehatan dari pemerintah setempat melakukan pemeriksaan rutin terhadap semua PSK di lokalisasi tersebut. Ana menjelaskan, “Kami diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, termasuk pemeriksaan darah dan bagian sensitif kewanitaan. Jika ada penyakit yang bisa diobati, kami akan mendapatkan pengobatan. Namun, jika ada yang terinfeksi HIV/AIDS, maka PSK tersebut akan langsung dipulangkan.”
Ketika ditanya tentang ketakutan akan kehamilan, Ana dan Novi hanya tersenyum dan berpandangan. Novi berkata, “Untuk menghindari kehamilan, kami memiliki rahasia khusus, Mas, dan itu hanya diketahui oleh kami, wanita. Tidak perlu para pria mengetahuinya, jadi maaf ya, Mas, saya tidak akan bercerita tentang hal ini.” Mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang rahasia tersebut.
Merly Yuanda, Direktur Kipas, sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang fokus pada penyelamatan korban HIV/AIDS, pernah menyatakan bahwa lembaganya secara rutin berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat untuk melakukan pengawasan terhadap kesehatan para PSK di lokalisasi tersebut. “Memang ada beberapa PSK yang ditemukan positif HIV/AIDS, dan mereka kami rekomendasikan kepada pengelola setempat untuk mendapatkan perawatan dan untuk segera berhenti bekerja sebagai PSK,” kata Merly.
[…] Baca Juga : PSK Pulau Baai Sering Melakukan Aktivitas Tanpa Menggunakan Alat Kontrasepsi […]
[…] Baca Juga : PSK Pulau Baai Sering Melakukan Aktivitas Tanpa Menggunakan Alat Kontrasepsi […]